INTERVIEW : TIDERAYS, Merapal badai dipenghujung kemarau, DEMO 2018



Setelah merilis dua nomor terdepannya, beberapa hari yang lalu, 28/09/2018 empat pemuda titisan sang surya, Tiderays menabuh badai di penghujung musim kemarau. Demo Song berisikan 2 track "Syllable Perishable" dan "Proposition Distrait" siap membakar lantai dansa di setiap perhelatannya pada gigs-gigs terdekat. Lets check it out!!!

Stonedzombies: There there..Tiderays, apa kalian sedang sengaja membuat badai dengan kegaduhan yang kalian hasilkan?
Tiderays : Halo, Stonedzombies. Pancaroba tengah siap melanda, saya pikir kita memilih waktu yang tepat untuk menebar badai ??

Stonedzombies: Bhahahakkss, Lol. apa yang sedang kalian mainkan?
Tiderays : Huahaha sebenere waktu itu lg demen dissection ama band2 neo crust made in Jerman, ada skramz nya juga dia, jd melodic riffs nya nempel. Tapi pengen tak kejar dengan sound gitarnya Entombed di album wolverine blues, tapi gagal total hahaha, agak lumayan di scaping pas mixing. 
Yaaa katakanlah ini sebagai teorinya. Tapi kita juga nggak mau konservatif soal genre, karena menurut kami itu hanya pelengkap entitas. Kita persingkat waktu untuk explain dan ya, Tiderays adalah band extreme. Influence? Any extreme bands in this entire world.

Stonedzombies: whoa, aku rasa itu sebagai sikap, pelabelan terkadang terlalu egois, menjauhkan ide bahwa kita sebenarnya adalah satu, if the kids are united. Ooo..apa yang mempertemukan kalian? dan kapan?
Tiderays : Sebenarnya 3 dari kita adalah imigran yang kebetulan singgah di Semarang untuk menuntut ilmu di perguruan tinggi. Bendol & Ghozy putra asli Jepara trah Ratu Kalinyamat, dan saya warga Blora trah Samin Surosentiko. Hanya Fauby yang 'warlok'. Berawal dari pertemuan di gig dan sekarang sepakat bersenang senang bermain instrumen alat musik. Di luar band kita sering pinjam meminjam uang, hingga patungan beli congyang. Kita berjodoh dengan Semarang dan mulai mencintai segala carut marut nya. Extreme rob for extreme people!

Stonedzombies: Kalo beli congyang biasanya dimana nih yang paling extreme? enak di sajikan dingin dan pakai es serut. Bhahahakkss
Tiderays : Warung congyang yang available dikala random selalu kita percayakan di Sosro, daerah Peleburan. Buka 24 jam dan sensasi 'ndodok' pintunya khas!  Tipsi-tipsi aja sih. Biar ndak ilang esensinya. (H.R Rosok mlaku)


Stonedzombies: Apa yang kalian tulis dalam lirik kalian? Syllable Perishable dan Proposition Distrait?
Tiderays : Mungkin ini agak sedikit panjang, soalnya tipikal masyarakat kita jika sudah bahas idelogi sudah pasti panjang urusannya LOL. semoga stoned zombies diberi ketabahan untuk kurasi dan meresensi hahaha
Saya tertarik dengan paradigma Nietzsche tentang nihilisme. Kerangka utama konseptual album kedepan akan banyak mengacu kesana. Salah satu kutipan yang saya ingat: Tuhan itu adalah maha, dan sejatinya nihil. Namun Ia hidup dalam konstruksi pikiran manusia. Nietzsche mengambil bentuk tertinggi pikiran manusia untuk dihancur-leburkan dalam suatu bentuk yang tidak ada, yaitu Tuhan.  Saya resensi secara personal dengan cakupan yang lebih dinamis. Menghasilkan angka 401 (re: For No One) yang rencananya akan jadi tajuk album terbaru kami. 2 lagu demo pembuka, garis besar tsb masih melekat. Syllable perishable, lebih gampang dicerna secara telanjang, dalam lirik sudah jelas: Only death forever.
Proposition distrait, saya lebih kecilkan lingkup, ilustrasi tentang kebingungan mencerna apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan bangsa ini.

Stonedzombies: Tapi ini bagus, aku langsung tersengat ketika membaca cuma 2 baris ini "Life is just a voyage in the edge of sword. Death, only death, forever, timeless." mungkin akan seperti itu, perjalanan panjang menuju keabadian. 401, ungkapan yang bagus untuk memulai babak pertama dari karya kalian, kapan kira-kira rilis nih?
Tiderays : Panjang nan menyakitkan (curcol drummer kami). Nganu, kita tipikal band yang nggak sedia timeline. Tapi ada kemungkinan kita akan selesaikan produksi sebelum tahun ini berakhir.

Stonedzombies: Bhahahakks, confirmed, apapun yang terjadi karya kalian akan kami tunggu. Terakhir, apakah ada pesan yang ingin kalian sampaikan?
Tiderays : Terimakasih apresiasinya. Kami berpesan sekaligus berharap semoga terjadi sirkulasi yang makin sehat antara media dan band. Band menghidupi media, media menghidupi band. Menghidupi dalam arti simbiosis yang positif. Kami sadar keduanya entitas yang tak terpisah. Panjang umur Stoned Zombies!

Stonedzombies: Thankies Tiderays, Semesta beserta kita semua

Komentar