INTERVIEW : ARROGANT, Divine Incarnate 2019


"The demand to be loved is the greatest of all arrogant presumptions." Nietzsche menginterospeksi dipenghujung malam. Rasa marah, cinta, penolakan, adalah respon bukan tuntutan dari sikap yang kalian tawarkan sendiri. 22 Januari, Langit dipenuhi cahaya, hujan membasuh debu yang berserak,  Arrogant bergemuruh dengan single teranyar mereka, Divine Incarnate. Setelah 2016 lalu merilis EP pertama mereka dengan self title, aku rasa ini awal yang baik untuk berproses kembali.

Stonedzombies: Apa yang membawa kalian pada proses ini?
Arrogant: Hal yang membawa proses Arrogant ttg mulainya langkah utk karya kita di single Divinity Incarnate adalah hal-hal yg ada di kehidupan kita masing-masing. Mungkin lebih ke rasa yg hampir tidak pernah kita ekspos ke permukaan. Masih seputar sisi lain / sisi gelap dr diri kita yg mgkn menurut awam rasa itu begitu tabu, kurang sopan dan tidak harus diangkat / ditunjukkan. Tidak memungkiri rasa tersebut ada dan telah diciptakan utk kita.

Stonedzombies: Waw, seperti alterego management kalik ya? Dan kalian kanalkan menjadi karya..apa itu jg yg mendasari tema single terbaru kalian?
Arrogant: Keseimbangan hidup, itulah yg mjdi dasar dr tema karya yg kita slesaikan bbrp wktu yg lalu tersebut. Utk influence, mengacu pd band2 yg kita dengarkan, mgkn tidak selalu yg fresh, tp kita jg dengerin materi2 yg sudah lama, krn mgkn faktor wktu jd utk bs dengerin atau update materi2 band yg mjdi influence kita jd sedikit kurang maksimal, tp kita slalu berusaha utk slalu update menyimak apa yg baru dgn tidak lepas dr kekonsistensian kita
Tidak merujuk secara spesifik pd sebuah band utk bs menjadi influence kita dlm berkarya, begitu banyak musik yg memberi pengaruh dlm internal kita, bahkan berbagai genre kita dengarkan.

Stonedzombies: Apa ini artinya musik kalian mengalami pendewasaanya?
Arrogant: Mgkn lebih tepatnya manajemen emosional yg lebih tertata menurut kita. Krn ttg pendewasaan, tiap pribadi memiliki pemahaman dan porsi yg berbeda utk menjelaskan ttg arti sebuah pendewasaan

Stonedzombies: Mungkin pendewasaan artinya kamu udah boleh beli rokok, berpendapat di publik, sampe tagihan akhir bulan yang membebani pundak? Hahahhaa
Arrogant: Banyak godaan saat fase pendewasaan melintas di kita, bisa bikin kita BM klo kita gk berhati2 menerima arti kata pendewasaan. Sembir msh ada gk ya ? Haha LOL

Stonedzombies: Wahahahaha..maaf ya kak cat. kepotong obrolannya..nunggu sobber.
 Haduh..kayany jauh amat latian band sampe sembir, kita tau lah harus kemana. Back to this shit, Apakah betul bahwa musik itu, bisa menjadi media alternatif manusia untuk berproses..bukankah itu menuju pendewasaan?
Arrogant: Kita setuju tentang musik adlh bhsa universal, dimana musik bs mewakili perasaan apapun yg datang pd kita. Utk pendewasaan dan musik, kaitannya cukup signifikan dimana jika seseorang bs memanage emosional mereka dg baik disitulah pendewasaan dapat terlihat. Kurang lebih mgkn sperti itu mas. Tp jika dikaitkan dg genre, itu kembali secara pribadi dimana selera tidak dapat dibandingkan atas nama apapun.

Okay, see you when I see you!!

Komentar